PANTANGAN DAN PIKIRAN

Ada seorang murid shaolin sedang berjalan di hutan dengan seorang gurunya. Di tengah perjalanan, ada seorang wanita cantik yang hendak menyeberang sungai yang cukup dalam, namun takut karena tidak bisa berenang dan takut tenggelam. Sang guru lalu menawarkan diri untuk menggendong wanita tersebut menyeberangi sungai. Lalu mereka menyeberangi sungai dengan muridnya mengikuti di belakang mereka. Sang murid berkata dalam hati, “Guru yg begitu saya kagumi, ternyata masih suka wanita. Ia melanggar pantangan shaolin, huhh..”
Sesampai di seberang sungai, sang guru menurunkan wanita itu, lalu ia dan muridnya melanjutkan perjalanan, seolah tak ada apa-apa. Setelah beberapa jam berlalu, sang guru tetap bertingkah seolah-olah tak terjadi apa-apa, ia tak menjelaskan apapun pada muridnya perihal kejadian tadi. Sang murid yang sepanjang perjalanan masih memikirkan hal tersebut, akhirnya tidak tahan dan berkata pada gurunya, “Guru, aku sangat menghormati engkau. Karena kau adalah panutanku. Namun kenapa engkau melanggar pantangan shaolin di depan mataku?” Sang guru hanya tersenyum “Apa maksudmu? Aku tidak melanggar pantangan apapun.” Sang murid makin emosi melihat gurunya bersikap seperti tak bersalah, “Engkau tadi menggendong wanita cantik itu ke seberang sungai kan? Itukan melanggar pantangan!”
Sang guru tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Di mataku ia bukan wanita cantik. Aku memandang dia sebagai seorang yang butuh pertolongan, lalu aku menolongnya. Lagipula aku hanya menggendongnya sampai seberang sungai, hanya beberapa menit. Namun kau membawanya dalam pikiranmu berjam-jam. Lalu siapa sebenarnya yang melanggar pantangan?” Sang murid pun memahami dan meminta maaf  kepada gurunya.
Teman-teman, kadangkala kita memandang segala masalah hidup sebagai sesuatu yang teramat berat. Semakin kita pikirkan masalah itu akan semakin berat. Cobalah kita mengangkat sebilah besi, 1/2 jam mungkin tidak terasa berat, tapi bagaimana kalau 1/2 hari? Apakah masih terasa tidak berat? Pernahkah Anda berpikir, bahwa sebenarnya masalah utama ada di pikiran Anda, dan di cara Anda berpikir? Seperti kisah di atas..

Artikel terkait:
Jangan jadi gelas Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini...
Lingkungan kita adalah pikiran kita  Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak...
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aqurblogger.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger